Wo Ternyata

Sepercikhikmah – Sahabat sepercikhikmah Semua orang tentu menginginkan pasangannya selalu setiap dimanapun, dan dalam keadaan apapun. Siapa yang ingin mengetahui jikalau suami yang ia cintai ternyata telah berbagi hati, walaupun dengan dalih hanya untuk mengusir rasa bosan dan bersenang-senang? Setiap manusia memang punya rasa bosan, dan tak bisa disalahkan memang. Apalagi era sekarang yang banyak sekali menjabarkan banyak wanita cantik dan masih belum punya pasangan, pastilah hal tersebut mampu menggoda iman lelaki manapun baik yang masih sendiri maupun beristri.



Aku masih termangu tidak percaya dengan beberapa sms yang barusan aku terima. Kalimatnya menohok hatiku. Membuat rasa tak nyaman menjalar dalam desiran darahku. Aku tak mengenal nomor pengirimnya, tapi rasanya aku tahu siapa dia. Sepenggal kalimat yang kemudian benar-benar mengusik hatiku.


Bukan karena aku merasa terganggu, tapi lebih dari itu. Rangkaian kalimatnya menuntunku untuk berpikir tentang sebuah kata, selingkuh. Sebuah kata yang di saat sekarang telah sedikit banyak menodai ikatan agung pernikahan. Selingkuh menjadi tren dan semakin akrab di telinga masyarakat sejak dipublikasikannya sebuah hasil penelitian beberapa tahun lalu, yang menyatakan bahwa 2 dari 3 pria Jakarta melakukannya.

Artinya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dua diantara tiga orang pria ternyata tidak setia pada pasangan. Meski begitu bukan berarti hanya pria yang terkategori tidak setia, karena pada faktanya banyak juga wanita yang melakukan hubungan khusus di luar pernikahan syahnya alias selingkuh. Selingkuh tak lagi hanya didominasi suami sebagai pelakunya. Para istripun seolah tak mau kalah ikut serta berperan aktif di dalamnya.

Mengutip perkataan pelaku selingkuh, selingkuh itu indah, sen*sasinya amat menggetarkan, nikmatnya mendebarkan, tantangannya memacu adrenalin, dan rasanya menggoda, pokoknya melebihi hu*bungan sah dalam pernikahan. Sen*sasi inilah yang mungkin memicu orang untuk berselingkuh, tak ada pembedaan mengenai siapa yang lebih berpeluang selingkuh, pria atau wanita.

Ketika sama-sama tak beriman, maka keduanya tidak berbeda, berpotensi untuk selingkuh. Selingkuh menjadi hal indah ditengah rutinitas membosankan setelah bertahun-tahun mengarungi bahtera perkawinan, tanpa menyadari keindahan dalam selingkuh hanya sebuah fatamorgana. Nikmat membawa dosa. Dan yang namanya dosa maksiat pasti akan membawa sengsara dunia akhirat jika tak segera bertobat.

Hakikatnya, dalam Islam selingkuh adalah salah satu perbuatan yang mendekati zina. Aktifitas yang terjadi saat aturan Islam tentang pergaulan dicampakkan. Berdua-duaan, bersepi-sepi dan berkomunikasi tanpa batas. Rambu-rambu interaksi antar lawan jenis yang hanya boleh pada masalah pendidikan, pengobatan dan jual beli dilanggar dengan sadar dan sengaja.

Perselingkuhan pada dasarnya adalah juga perbuatan yang mengikuti hawa n4*fsu. Tak mungkin yang namanya selingkuh, tidak terpikirkan masalah se*k5 dan sy*ah*wat. Apalagi jika pelakunya adalah orang-orang yang pernah atau sedang terikat oleh tali pernikahan. Karena siapapun ia, pria atau wanita sama-sama memiliki kebutuhan biologis untuk dipenuhi. Tiap manusia telah Alloh anugerahi dengan se*k5 feeling tersendiri untuk daya tarik terhadap lawan jenis. Pemanfaatan atas anugerah inilah apakah sesuai dengan aturan main Allah atau tidak, yang akan dimintai Alloh pertanggungjawaban.

Fenomena perselingkuhan saat sekarang di masyarakat benar-benar telah sampai pada titik yang sangat mengkhawatirkan. Bahkan bukan hal rahasia lagi jika perselingkuhan pun menimpa kalangan dewan yang terhormat. Kalangan elit atas saja yang notabene berpendidikan dan tahu aturan agama juga berselingkuh, bagaimana dengan kalangan rakyat biasa. Belum lagi kasus-kasus perselingkuhan lain yang beritanya bertaburan di berbagai media hampir setiap hari.

Setidaknya ada beberapa alasan yang melatarbelakangi mengapa seseorang berselingkuh. Mungkin awalnya tak berniat selingkuh, tapi ketika mulai muncul tindakan curhat berbagai masalah pada bukan pasangan halal, sejatinya telah membuka celah bagi syaiton untuk semakin masuk ke dalam. Seperti sebuah peribahasa bahwa benih-benih cinta mulai tumbuh karena seringnya bersama /bertemu.

Bisa jadi karena ada persoalan di antara suami istri dengan segala macam bentuknya, selingkuh jadi pelarian. Bahkan karena jatuh cinta lagi pada orang lain di saat cinta dengan pasangan mulai layu dan memudar pun bisa menjadi penyebab perselingkuhan. Intinya hanya bermuara pada satu hal : meninggalkan hukum yang datangnya dari Alloh.

“Apakah hukum Jahiliyah yg mereka kehendaki, & (hukum) siapakah yg lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yg yakin?” ( QS: Al Maidah 50).

Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna, yang berisi segala macam hukum yang komprehensif yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Islam adalah rahmatan lil ‘alamin. Maka ketika Islam disisihkan, terjadilah kekacauan dan permasalahan menimpa manusia. Salah satunya adalah selingkuh yang membawa dampak amat mengerikan. Perceraian, perzinahan, bahkan lahirnya generasi tanpa nasab dan tak jelas siapa ayahnya.

Allah SWT Sang Pencipta manusia lebih tahu apa yang terbaik untuk manusia. Karena itulah bersama dengan penciptaan manusia, Alloh menurunkan seperangkat aturan agar kehidupan manusia penuh keberkahan dan kebahagiaan dunia akhirat. Kala aturan-Nya diterapkan, maka tak akan pernah ada permasalahan yang muncul akibat ulah tangan manusia sendiri yang membuat kerusakan di muka bumi. Hidup lebih indah jika menaati-Nya, termasuk pasti lebih indah tanpa ada selingkuh.


Semoga bermanfaat
Sepercikhikmah – Sahabat sepercik hikmah Di cuekin oleh seseorang itu memang sangat menyebalkan. Maka mulai sekarang jangan mau di cuekin terus menerus oleh orang lain, apalagi oleh orang yang kamu sayangi, bahkan oleh pasangan sendiri sekalipun. Sekali-kali kamu harus bisa belajar seperti dia yang sangat bisa cuek dan selalu mengabaikanmu.



Supaya dia sadar bahwa dicuekin itu emang gak enak. Mana pernah tau rasanya dicuekin kalau kamu tetap care sama dia, setidaknya kamu harus belajar cuek, karena itu perlu dan dibutuhkan agar dia ngerasain gimana rasanya dicuekin.

Mending Cuekin Balik Aja, Biar Tau Rasa

Belajar cuek itu perlu, biar dia yang selalu cuekin kamu itu sadar diri kalau dicuekin itu emang gak enak banget. Kamu harus bisa berbuat seperti apa yang dia lakukan untukmu atau bahkan kamu lebihi kecuekannya dia terhadapmu. Jika dia cuek, cuekin balik aja, biar tau rasa.

Dia Boleh Cuekin Kamu Asal Kamu Juga Tau Caranya Cuek Juga

Mau dia dan siapapun yang cuek terhdapmu, kamu tidak akan merasa sakit jika kamu sudah terbiasa cuek juga. Jangan hanya tau bagaimana rasanya dicuekin tetapi kamu harus tau juga bagaimana caranya cuek terhadapa siappaun yang sudah berani cuek terhadapmu. Dia boleh cuekin kamu asal kamu juga tau caranya cuek juga.

Jangan Malah Makin Ngejar

Sadar diri dan tau diri itu perlu agar kamu tidak selalu mengejar orang telah membairkanmu begitu saja, siapapun boleh meinggalkanmu tapi kamu harus bisa melatih dirimu agar tidak mudah mengejar dan kamu boleh dicuekin habis-habis oleh siapapun, tetapi kamu harus bisa berlaku adil terhadap dia yang cuek, jangan malah semakin mengejar dan mendekat, jika tidak ingin kecewa lebih parah lagi. Jalan satu-satunya hanyalah cuekin balik dan berhenti mengejar.

Dia Cuekin Biar Kamu Tau Diri

Jika dia selalu cuek terhadapmu, maka tidak adalsan lain kecuali dia tidak menginginkanmu atau kemungkinannya cuma biar kamu tau diri agar tidak selalu menganngunya. Kamu harus tau itu jangan hanya terus berusaha mendekatinya dan mengejarnya tanpa rasa malu. Kamu harus bisa tau diri agar tidak hanya kamu yang selalu dicuekin terus menerus dan semaunya dia saja.

Karena Kalau Kamu Dicuekin, Mungkin Masa Prioritasmu Udah Habis, Haha

Dan kemungkinannya karena memang kamu bukan prioritasnya jika dulu pernah perhatian dan jika sekarang sudah tidak peduli lagi terhadapmu, mungkin hanya karena prioritasmu sudah habis. Jadi tidak usah terlalu berharap lebih, dan jangan membiarkanmu terus menerus menerima perlakuan cueknya, kamu juga harus bisa melakukannya juga.


Duapah
Sepercikhikmah – Sahabat sepercikhikmah Mungkin dianatara kalian sudah sangat sering mendengar panggilan nama seseorang yang berawalan dengan kata Su-. Memang tidak banyak yang tahu, ternyata nama khas nusantara yang berawalan Su- itu mengandung makna sebuah doa yang luhur. Pada zaman dulu, banyak juga orang Jawa yang memiliki nama berawalan Su-, seperti Sukarno, Suharto, Susilo, Sujatmiko, Subagyo, Sukiman, Sumardi, dan masih banyak lagi. Rupanya, awalan Su- tersebut sarat sejarah dan bermakna positif.



Dilansir dari Jadiberita.co dalam Otonomi.co.id, Kamis (16/3/2017), orang Jawa dan pulau lain nusantara kerap sekali menggunakan bahasa Sansekerta untuk memberikan nama pada anaknya. Seperti kata ‘Su’ sendiri, dalam Bahasa Sanskrit artinya adalah “sangat, lebih, selalu, atau paling.” Itu semua sudah menjadi tradisi.

Beberapa contoh nama Jawa yang berawalan Su, antara lain Suharto, yang berarti paling banyak harta, Subagyo/ Subagja, berarti orang yang paling bahagia, Sugeng dari ‘wong sugih’, yang paling kaya raya, juga nama-nama lain yang bermakna positif.

Sarat Sejarah dan Budaya

Selain itu, nama orang Jawa juga dipengaruhi nama Arab, karena sejumlah masyarakat yang kental dengan tradisi Islam, seperti Slamet (dari salam), Sarif (dari Sharif), Saliki/ Solihin (dari Sahlihin), Syaiful (dari Saifaldin yang berarti “Sword of faith”), dan lainnya.

Seperti diketahui, dalam catatan sejarah Nusantara, Pulau Jawa merupakan wilayah yang banyak disinggahi oleh pedagang India dan Arab pada masa lampau. Bukan hanya memberikan warna pada keragaman agama, seni, budaya dan adat istiadat yang baru untuk tanah air, hal ini juga memberikan kontribusi tersendiri pada nama keturunan rakyat Indonesia.

Sahabat sepercikhikmah bahkan Bahasa Sansekerta, Bahasa Arab, Bahasa Belanda dan Bahasa Portugis juga mempunyai peranan besar dalam memperkaya kosa kata Bahasa Indonesia. Ada banyak ragam kata dari keempat bahasa tersebut yang kini dijadikan bahasa serapan serta menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa kita.

India dan Arab menyumbangkan berbagai aspek penting dalam kehidupan yang dimulai dari perdagangan. Salah satunya agama, seni, bahasa dan budaya. Demikian juga dengan Belanda dan Portugis yang pernah menjajah tanah air. Sudah diketahui umum bahwa ilmu hukum dan perencanaan tata kota/ arsitektur di beberapa kota Indonesia erat kaitannya dengan negeri kincir angin ini.

Nah sahabat sepercikhimah ternyata sudah jelas bahwa awalan nama Su- bukanlah hal buruk apalagi mengandung konotasi negatif. Malahan, nama tersebut mengandung doa yang baik yang menjadi harapan para orangtua. Sayangnya, seiring perkembangan zaman yang semakin modern, sudah mulai jarang bayi baru lahir yang dinamakan dengan nama berawalan Su-.

Semoga bermanfaat.



Sumber:Postshare
Sepercikhikmah – Sahabat sepercikhikmah konflik atau permasalahan dalam rumah tangga tentu ada, ntah itu masalah dengan pasangan atau bahkan mungkin masalah dengan sang mertua. Pernikahan tidak hanya tentang penyatuan dua jiwa antara suami istri semata, namun ia juga merupakan penyatuan dua keluarga, dua adat, dan perbedaan lainnya yang harus hidup beriringan, saling menghormati, saling mengasihi dan saling memahami dalam jalinan tali silaturahim.



Namun, realita terkadang tidak semudah dan seindah yang kita harapkan. Perseteruan antara menantu perempuan dengan mertua merupakan salah satu problem klasik yang seringkali muncul. Terlebih ketika kita tinggal satu atap dengan mertua.

Ketika terjadi konflik antara kita dengan mertua, jangan biarkan hal itu berlangsung terlalu lama apalagi terus menerus. Kita harus segera mencari jalan keluar untuk mengatasinya. Ingat ya sahabat Ummi, hidup dengan mertua bukan hanya untuk satu atau dua hari namun seumur hidup.

Selama kita masih berstatus istri dari anak ibu mertua, kita adalah anak menantu dan beliau adalah ibu mertua kita. Membiarkan konflik berkepanjangan hanya akan menambah deretan dosa dan ketidakharmonisan dalam berumahtangga. Oleh karenanya, selalu upayakan agar kita bisa hidup berdamai dengan ibu mertua. Beberapa hal di bawah ini bisa kita coba terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Hormati beliau sebagaimana kita menghormati Ibu kandung

Sahabat sepercikhikmah, ibu mertua adalah ibu kita juga. Kita menikahi putranya berarti sudah siap menerimanya menjadi ibu bagi kita. Terima beliau sebagai ibu kita. Perlakukan beliau sebagaimana kita memperlakukan ibu kandung sendiri.

Hormati beliau dengan penghormatan anak terhadap ibu. Akan sangat menyenangkan jika kita bisa menjadi sahabat baginya, bertukar pendapat, berbagi kisah, dan menikmati hari bersama namun tetap dalam koridor sopan dan santun. Dengan demikian ibu mertua akan dapat menerima kita sebagai anaknya dengan penuh ketulusan. Ia akan mencintai kita sebagaimana anaknya sendiri.

2. Utamakan kepentingan beliau ketimbang keperluan pribadi

Ibu mana yang tidak cemburu saat putra terkasihnya yang sejak kecil diasuh, dirawat dan dibesarkan dengan penuh perjuangan dan pengorbanan tiba-tiba diambil oleh orang yang baru dikenal. Perhatian putranya kini terbagi.
Itulah mengapa terkadang ibu mertua merasa kehilangan dan tidak senang. Untuk mengatasi hal ini, kita harus luas pikir dan lapang hati. Jangan kemudian ikut marah dan cemburu sehingga membuat suami bingung.

Hendaknya kita mengalah. Minta agar suami lebih dulu mengutamakan ibundanya. Ingat ya sahabat, bakti anak laki-laki terhadap orangtua adalah sepanjang hayat. Bantu suami kita untuk menjadi anak yang berbakti terhadap orangtua. InsyaAllah kelak kita akan mendapat anak menantu yang baik, yang dapat mengerti dan memahami kitaa sebagaimana kita pun mengerti dan memahami ibu mertua saat ini.

3. Perhatikan hal-hal yang disukainya

Setiap orang memiliki hal-hal yang disukai. Coba perhatikan apa saja yang disukai oleh ibu mertua. Lalu sesekali penuhi apa yang disukainya. Misalkan memasak masakan kesukaan beliau atau saat kita pergi keluar untuk belanja atau piknik kita bisa memberinya oleh-oleh yang menjadi kesukaan beliau.

Tentu ibu mertua kita akan merasa senang karena  perhatian padanya. Ini bisa membuat ibu mertua menerima dan menyayangi kita. Berprinsiplah untuk mengerti daripada minta dimengerti. Jika kita pengertian dan perhatian, tentu kita akan dimengerti dan diperhatikan pula.

4. Mintalah saran dan nasihat

Dalam beberapa hal, libatkan ibu mertua. Mintalah saran dan nasihatnya. Orangtua akan sangat senang saat dimintai pendapat. Ini karena mereka merasa lebih tua dan memiliki pengalaman yang lebih dibanding kita yang masih muda.

Meski mungkin saran dan nasihat beliau kita rasa tidak cocok, untuk hal-hal yang tidak krusial sesekali kita perlu mengikuti saran dan nasihatnya. Selain ibu mertua akan merasa tersanjung, cara ini bisa semakin mempererat hubungan kita dengan beliau.

Nah… sahabat sepercikhikmah, beberapa hal di atas bisa kita praktikkan untuk mengambil hati ibu mertua sehingga ada saling cinta dan saling kasih antara ibu mertua dan anak menantu.



Sumber: wajibbaca.com
SepercikHikmah – Sahabat sepercik hikmah Wanita diciptakan oleh Allah SWT lebih banyak ketimbang lelaki. Tidak heran apabila kelak di akhirat nanti, lebih banyak sosok wanitanya, begitu juga penghuni nerakanya. Bahkan melihatnya, Rasulullah sampai tidak kuat menahan air matanya



Dikutip dari islampos, Suatu hari Ali bin Abi Thalib melihat Rasulullah menangis manakala ia datang bersama Fatimah. Lalu dia bertanya mengapa Rasulullah menangis. Beliau menjawab, “Pada malam aku di-isra’- kan, aku melihat perempuan-perempuan sedang disiksa dengan berbagai siksaan di dalam neraka. Itulah sebabnya mengapa aku menangis.”

Putri Rasulullah kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya.

“Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih. Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya. Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar, beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya. Aku lihat perempuan yang rupanya seperti anjing, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya sementara malaikat memukulnya dengan gada dari api neraka,” kata Nabi SAW.

Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan mengapa mereka disiksa seperti itu?

Rasulullah menjawab, “Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan mahromnya.”

Perempuan yang digantung pa*y*ud*aranya adalah istri yang meny*usui anak orang lain tanpa seizin suaminya.

Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.

Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.

Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang lain yang bukan mahrom dan dia bersolek supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.

Mendengar itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis. Betapa wanita itu digambarkan sebagai tiang negara, rusak tiang, maka rusak pula negara, akhlak dan moral.

Meski demikian, laki-laki yang bermaksiat kepada Allah juga tidak sedikit yang masuk neraka. Ayah-ayah yang membiarkan anak perempuanya tidak memakai kerudung dan mengumbar aurat didepan orang lain.

Dengan ini, kita sebagai manusia yang masih hidup harus bisa menentukan nasib kita di akhirat kelak. Memilih neraka yang panas dan penuh dengan siksaan, atau surga yang nyaman dengan banyak nikmat didalamnya.


Semoga bermanfaat.