Inilah Mengapa Suami Harus Peka terhadap Perasaan Istri

SepercikHikmah – Sahabat SepercikHikmah, Kata "peka" sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga para muslimah, terutama bagi mereka yang sudah berumah tangga.  Bahkan banyak dari mereka yang mengeluhkan sikap suami yang tidak atau kurang peka. Pada dasarnya seorang istri akan berbeda dengan suami karena muslimah lebih menggunakan perasaannya untuk menerka sesuatu, sedangkan lelaki menggunakan akal atau logika dalam memandang sebuah peristiwa.



Peka ialah perasaan yang mendatangkan simpati dan empati siapapun jika ia mampu merasakannya, terlepas lelaki atau muslimah. Peka juga dianggap penting, namun tak sepenuhnya harus dijadikan perdebatan dalam rumah tangga. Satu kepekaan bisa membuat istri bahagia, bagaimana jika seribu kepekaan yang ditunjukkan oleh suami pada istri? bisa dibayangkan dampaknya. Namun sebaliknya, keberadaan peka yang 0% dalam rumah tangga juga dapat membuat istri stres bahkan depresi.  Mengapa seorang istri meminta suami untuk peka?

1. Kurangnya perhatian dan memerhatikan Sang Istri

Pada umumnya, istri yang meminta suami peka dikarenakan ia kurang mendapat perhatian atau suami tidak ada waktu memerhatikan secara detail kondisi mental istrinya dalam mengurus rumah tangga. Jika pekerjaan, dirinya sendiri, dan orang di sekitarnya sangat diperhatikan seharusnya istri mendapatkan haknya lebih untuk diperhatikan karena bagaimanapun tekanan yang dialami oleh istri sampai ke dalam perasaannya.

2. Istri Merasa tidak dihargai

Seorang istri yang merasa tidak dihargai seluruh pengorbanannya maka akan merasa tidak berguna, sedih, merasa bersalah, dan sebagainya. Salah satu cara yang ia gunakan untuk menyadarkan sang suami ialah memintanya untuk peka terhadap kondisi mental serta fisiknya. "Padahal apapun sudah dilakukannya mengapa tidak ada timbal balik dari suami." Kira-kira begitulah yang ada di dalam pikiran seorang muslimah. Karena dasarnya perasaan  muslimah memang rapuh, namun bukan berarti ia tidak bisa berbicara atau selamanya diam.


3. Ingin segala tuntutannya dipenuhi

Tipe seperti ini sangat banyak, namun sebaiknya tidak dilakukan. Suami harus jeli dalam memilah tuntutan seorang istri karena tidak semua yang mereka minta ialah baik bagi mereka dan keluarga, namun tidak semua harus diabaikan selama itu untuk menunjang kebutuhan rumah tangga (bukan keinginan atau hawa nafsu semata). Muslimah tipe seperti ini biasanya memberikan banyak 'kode' pada suaminya agar ia mengerti dan paham atas segala tuntutannya. Jadi sebaiknya, jika ingin suami peka maka bersikaplah sebijak mungkin.

4. Memang tidak peka

Penyebab seorang lelaki atau suami yang tidak peka bukanlah tanpa sebab. Salah satunya ialah karena ia tidak pernah diajarkan untuk memiliki rasa kepedulian atau peka terhadap lingkungan di dekatnya, sehingga rasa acuhnya lebih dominan. Sudah berulang kali istri berbicara atau bahkan memberikannya isyarat namun tak kunjung ada sikap dari suami atas apa yang ia rasakan, akhirnya hampir menyerah dan pasrah. Jika sudah seperti ini, maka perlahan latihlah suami untuk peduli terhadap sesama agar rasa peka yang emosional dalam dirinya terbangun sedikit demi sedikit dan di sela-sela kegiatan ajaklah ia berbicara tentang kehidupan. Misalnya, saat berjalan berdua dengan suami kemudian melihat kucing kelaparan, maka bicaralah pada suami "kucing itu kasihan, kita beri makan yuk!"

5. Malas berbicara detail karena gengsi

Seorang istri lebih senang dan merasa takjub jika suaminya peka tanpa diminta, tanpa diberikan kode. Mereka patut bersyukur jika memiliki suami seperti itu, namun dibandingkan selalu meminta suami peka tidak ada salahnya kuburkan rasa gengsi untuk menceritakan segala perasaan pada suami agar ia mudah memahami bagaimana serta apa yang ada dibenak kita. Jika sekali saja ia bisa diajak berdiskusi atau paham dengan maksud anda maka secara tidak langsung melatihnya untuk memahami berbagai kondisi berbeda yang telah dialami.

Demikianlah ulasan mengapa seorang suami harus peka terhadap istrinya.

Semoga  bermanfaat


sumber : ummi-online.com